This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 24 Juli 2009

Hasil Pilpres 2009; Momentum Kebangkitan Bagi GOLKAR


8 Juli 2009 hari yang sangat bersejarah, pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden digelar dengan hasil yang cukup mengagetkan. Jam 10.00 WIB usai nyontreng kumis nya JK saya langsung mantau Pilpres lewat TV, hampir semua stasiun TV menyelenggarakan acara khusus dalam rangka Pilpres, TV One menghadirkan salah satu panelisnya budayawan Sujiwo Tejo yang mengungkapkan bahwa bebek jauh lebih banyak dibanding dengan elang. Begitupun prilaku pemilih dalam Pemilu. Karenanya dia mengutuk keras dengan ungkapan jahanam kepada TV yang menayangkan hasil Quick Count sebelum jam 13.00 WIB meskipun untuk Indonesia Timur tentu saja sudah mulai penghitungan.


Hampir sulit diterima ketika Quick Count untuk Indonesia Timur dibuka, hasilnya Mega Prabowo 15%, Sby-Boediono 58% dan JK- Wiranto yang diprediksi sebagai basis hanya mendapat 27%. Drama singkat yang meskipun entah berpengaruh atau tidak bagi pemilih di Indonesia belahan barat, akan tetapi sebuah fakta yang merupakan pukulan telak bagi JK-Wiranto.

Reinald Kasali pakar komunikasi dan pemasaran mengungkapkan bahwa saat ini dalam event kompetisi politik demokratis ternyata bahwa tidak ada orang yang merupakan representasi siapapun kecuali mewakili dirinya. Barangkali itu merupakan kesimpulan atas mengkristalnya dukungan Ormas Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyyah kepada pasangan JK-Wiranto yang baru kali ini terjadi, belum lagi dukungan ormas-ormas lainnya.

Hasil ahir Pilpres berdasarkan Rapat Pleno KPU 23 Juli 2009 yang menempatkan pasangan Mega-Prabowo pada 26,79% (32.548.105), SBY-Boediono 60,80% (73.874.562) dan JK Wiranto 12,41% (15.081.814), paling tidak sudah cukup lumayan bagi JK-Wiranto yang praktis hanya punya waktu 3 bulan sosialisasi (sebagai Capres) dengan modal 4% elektabilitas awal oleh banyak survey, meskipun jika dibandingkan dengan perolehan suara Partai Golkar dan Hanura sebagai pengusung jauh dari target (seharusnya) minimal 20%.

Catatan penting terkait Pilpres 2009 bahwa politik itu ialah kesan dan citra, masyarakat sepertinya cukup terkesan kepada Pribadi SBY yang nampak Kalem dan tenang disamping didukung performance yang meyakinkan (ganteng). Dan untuk layak mendapat nama harus jadi orang nomor satu, betapapun JK sebagai Wapres telah berbuat begitu banyak sampai-sampai Syafii Ma’arif menjuluki JK sebagai “The Real President” dan ini adalah sebuah fakta yang sulit dibantah, nyatanya masyarakat tetap dengan “pendiriannya” masing-masing.

Apakah sesungguhnya PESAN tidak sampai dengan optimal ???, Yang pasti kekalahan JK Wiranto itu entah by design atau accident ini adalah FAKTA POLITIK yang harus dijadikan Partai GOLKAR sebagai pengalaman dan Pelajaran yang mahal, militansi dan kebangkitan itu terbangun pada saat kita terhimpit dan dalam posisi sedang dibawah, semoga…