This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 30 Agustus 2009

Hikmah Ramadhan; Tiket Menuju ampunan dan Pahala Besar


“ Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu'min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta`atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu`, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” {QS. Al Ahzab (33) ayat 35}.


Target final puasa ramadhan ialah Taqwa, tunduk dengan segala perintah dan menghindari segala bentuk larangannya, sasaran antaranya ialah mendapatkan ampunan dan pahala. Kesempatan yang hanya satu bulan ini harus kita isi dengan amaliyah yang baik agar kita terhindar dari apa yang dinyatakan oleh Rasulullah SAW bahwa “berapa banyak orang yang berpuasa, dan tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan haus”.


Agar kita mendapatkan ampunan (maghfirah) dan pahala yang besar maka kita harus menjalankannya dengan penuh keimanan dan perhitungan, setidaknya menurut QS.33 ayat 35 tersebut ada 10 langkah yang harus kita lakukan:

Pertama, berislam; merupakan bentuk ketundukan dan kepatuhan secara total kepada Allah SWT dengan melaksanakan syariat yang diperintahkan-Nya dan diajarkan oleh Rasulullah.

Kedua, beriman; dengan meyakini sebuah kebenaran sesuai dengan hati nuraninya. Meskipun demikian keimanan seseorang juga dapat terukur dari ucapan dan tindakannya.

Ketiga, Tetap dalam ketaatannya. Keteguhan terhadap keyakinan dan diwujudkan dalam bentuk ketaatan melaksanakan keyakinannya itu tidak mengenal ruang dan waktu, tidak mudah goyah dengan berbagai hambatan dan godaan.

Keempat, benar atau jujur; adalah sebuah sikap dimana kita tampil apa adanya, atau dalam artian satunya antara kata hati dan perbuatan. Menyatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah.

Kelima, sabar; sikap sabar merupakan penyerahan diri kita kepada Yang Maha Kuasa atas apa yang diberikan kepada kita. Sikap yang paling aman ialah bahwa segala urusan itu datang dari Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya. Lain halnya dengan kedzaliman dan kesewenang-wenangan oleh siapapun maka hal itu haruslah dilawan meskipun dalam menghadapinya kita juga harus sabar.

Keenam, Khusyu’; merupakan suatu sikap kita dalam sebuah ibadah bahwa tidak ada yang hadir dalam hati dan pikiran kita kecuali Allah SWT yang Maha Besar dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ketujuh, Shadaqah atau sedekah. Memberikan sebagian apa yang kita miliki kepada orang lain menurut ilmu pasti akan mengurangi apa yang kita miliki, akan tetapi kita harus meyakini bahwa justru dengan memberi kita akan mendapatkan kebaikan yang berlipat ganda baik di dunia maupun akhirat. Nikmatnya kita memiliki harta atau apapun adalah ketika kita bisa berbagi kepada sesama terutama kepada yang membutuhkan terutama kaum mustad’afiin (kaum tertindas).

Kedelapan, Puasa; melatih kita untuk hidup disiplin dan taat aturan. Makan dan minum atau apapun yang enak-enak akan terasa nikmat jika dilakukan pada saat dan jumlah yang tepat. Makan itu nikmat jika kita lakukan terus menerus tiada henti yang terjadi adalah muntah dan jatuhlah haram. Itulah sebabnya dalam satu tahun (12 bulan) kita diberikan kesempatan 1 bulan untuk berpuasa, agar kita mendapatkan kebaikan dari puasa berupa pahala, kesehatan dan merasakan kenikmatan lain yang masing-masing individu barangkali memiliki pengalaman spiritual tersendiri.

Kesembilan, memelihara kehormatan, atau secara leterleg menjaga kemaluannya (khafidziina furujahum). Fakta sosial yang tidak bisa ditampik adalah bahwa perilaku seks bebas sering dilakukan banyak orang tanpa malu-malu alias terang-terangan, sehingga Allah SWT mengirimkan azab sebagai peringatan bagi kita dengan merajalelanya penyakit HIV/AIDS yang mematikan. Berdasarkan fakta tidak sedikit politisi dan pejabat publik yang puncak karirnya berahir akibat tersandung kasus akibat tidak menjaga “kehormatannya” itu.

Kesepuluh, banyak menyebut nama Allah SWT atau yang sering disebut dengan zikrullah. Zikir bukan semata-mata pada saat kita sedang shalat atau sehabis shalat, akan tetapi dalam setiap melakukan amal perbuatan kita selalu ingat bahwa yang kita lakukan diketahui oleh Allah SWT. Dan yang cukup penting adalah kita selalu menghadirkan Allah SWT dalam hati, nafas dan pikiran kita sehingga output amaliyah kita penuh makna dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

10 langkah untuk mendapatkan ampunan dan pahala yang terkait satu dengan lainnya itu tidak saja kita lakukan saat bulan ramadhan saja akan tetapi sepanjang masa dan kualitasnya harus semakin ditingkatkan. Keimanan dan keshalihan bukan milik golongan tertentu saja, akan tetapi harus kita miliki, siapapun hamba Allah yang menyatakan diri beriman dan berislam. Wallahu a’lam bishshawab.