This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 30 September 2009

MUNAS RIAU : MEMILIH YANG TERBAIK DARI YANG BAIK


Partai GOLKAR terlahir langsung besar dan bongsor, hal tersebut dibuktikan dengan kemenangannya pada 7 kali dari 9 kali Pemilihan Umum (PEMILU) yang diikuti Partai GOLKKAR. Yang sangat fenomenal adalah ketika Partai Golkar distigma sebagai Partai Orde Baru sedangkan Gerakan Reformasi 1998 sebagai Gerakan “anti Orde Baru” (paling tidak ada yang menghendaki Partai GOLKAR dibubarkan) akan tetapi pada Pemilu 1999 Partai Golkar masih bertahan sebagai Runner Up dan yang sangat luar biasa adalah Pada PEMILU 2004 Partai GOLKAR tampil kembali sebagai Pemenang.


Bertahannya Partai Golkar pada PEMILU 1999 dan 2004 bukan semata-mata sebagai peristiwa politik kebetulan, akan tetapi lebih merupakan upaya konkrit dari segenap jajaran pengurus dan anggota dari level desa sampai di pusat. Membangun image bahwa Partai Golkar adalah Partai yang berpengalaman dan memang terpaut dengan masa lalu (Orde Baru) yang telah membenahi diri (meferormasi organisasinya). Partai yang pernah menghantarkan Bangsa Indonesia kepada era keemasan Pembangunan dan kemandirian ekonomi (swasembada pangan) yang tentu saja tidak lepas dari kekurangan-kekurangan. Kekurangan-kekurangan (sebut saja politik otoritarian dan “personalisasi”) inilah yang kemudian oleh GOLKAR dibenahi sehingga melahirkan Partai GOLKAR (GOLKAR BARU) yang terbuka, mandiri dan demokratis dengan menghapuskan sistem Dewan Pembina (semacam pemegang saham tunggal organisasi) dan mekanisme penunjukan langsung atas pengurus organisasi dari kelompok elit tertentu.

Musyawarah Nasional (MUNAS) Partai GOLKAR yang akan digelar di Riau 4-7 Oktober memiliki arti yang sangat strategis bagi Partai GOLKAR sebagai momentum untuk bangkit dari keterpurukan selama kurun waktu periodisasi politik 2004-2009. Meskipun masih bertahan diposisi Runner Up akan tetapi dari prosentase keberhasilannya merebut posisi Bupati, Gubernur dan Pemilu Legislatif dan PILPRES boleh disebut cukup memprihatinkan.

Menimbang oposisi
Kelahiran Partai GOLKAR yang langsung tampil sebagai Partai berkuasa hingga terjadinya Gerakan Reformasi 1998 membentuk Partai GOLKAR menjadi Partai yang sangat berpengalaman dalam pemerintahan sehingga menjadi janggal dan kaku jika harus tampil sebagai oposisi. Meskipun pengalaman sebagai “oposisi” menghantarkan Partai GOLKAR dibawah kepemimpinan Akbar Tandjung menuju pemenang PEMILU tahun 2004.

Menjadi oposisi maupun menjadi bagian dari pemerintahan dalam sebuah system perpolitikan multi partai saat ini memang agak sulit dijadikan sebagai acuan pilihan politik yang harga mati. Menjadi bagian dari Pemerintah atau diluar pemerintahan (“oposisi”) asalkan Partai GOLKAR mampu melakukan peran advokasi atas berbagai persoalan publik serta memberikan pelayanan yang maksimal, tentu saja rakyat juga akan tetap merasakan keberadaan Partai GOLKAR.

MUNAS Riau juga merupakan momentum untuk bangkit dengan tampilnya Calon-Calon Ketua Umum yang sangat luar biasa. Surya Paloh dengan kemampuan retorika yang hebat, Aburizal Bakrie dengan pengalamannya di Pemerintahan dan bisnisnya, serta Tomi Suharto dengan warisan kharisma Orang paling kuat pada era Orde Baru. Ketiganya memiliki syarat utama menjadi Pemimpin besar yakni memiliki visi, misi dan “gizi” untuk menggerakkan mesin Partai. Meskipun tidak bisa diarti kecilkan munculnya tokoh muda Yudi Chrisnandi yang paling tidak mewakili kalangan kader muda untuk membangun “semangat perlawanan”.

Semua calon ketua umum diatas memiliki peluang yang sama untuk memimpin Partai GOLKAR kedepan dan menjadi magnet raksasa yang dapat mengkonsolidasikan seluruh kekuatan potensi para kader. Akan sangat luar biasa bagi Partai GOLKAR jika semua kekuatan yang terefleksi dari para Kandidat Ketua Umum tersebut berkomitmen siapapun yang akan terpilih tetap akan mengakomodir semua kekuatan mitra kompetisinya. Untuk mengembalikan dan memposisikan kembali Partai GOLKAR sebagai Partai yang berkuasa (memerintah). Partai GOLKAR dan Kekuasaan (Pemerintahan) ibarat ikan dan air memisahkan keduanya bukanlah merupakan suatu pilihan, semoga allah SWT memberikan petunjuk kepada Peserta MUNAS untuk menentukan pilihan cerdasnya dengan tepat.