Minggu, 29 Oktober 2017
Ketika (Ada) Doa Nabi tidak Dikabulkan
Saatnya kita menyempurnakan keberadaan kita dari posisi ahlussunnah organisatoris formalistik kepada ahlussunnah substantif. Apapun latar belakang organisasi dan aliran pemahamannya (mazhab) hendaklah meminimalisir--dan idealnya menzerokan--konflik pemikiran yang tidak produktif, karena kebenaran yang hakiki hanyalah milik Allah SWT dan kebenaran yang manusia rumuskan bersifat relatif. Sepanjang syahadat dan kitab sucinya sama hendaklah jangan saling mencela. Terhadap yang berbeda keyakinan agama saja kita harus toleran (lihat QS.109.Al-Kafirun:6) apalagi terhadap sesama muslim.