
Selasa 13 Januari 2009 dini hari saya sudah meluncur ke Bandarlampung untuk turut serta bersama rombongan Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan ST melakukan kunjungan kerja. Pengalaman pertama kunjungan bersama Bupati baru ke Kelumbayan dan Cukuh Balak via laut.
Jam 8.30 kapal patroli “Blue marlin”milik Pemda Tanggamus Bertolak dari dermaga Puri Gading, Teluk Betung dinahkodai langsung oleh Bupati Tanggamus. Kurang lebih selama 1,5 jam kami mengarungi pesisir teluk lampung, sempat menikmati pesona teluk kiluan dengan cottage-cotage kecil yang nampak dari kejauhan, sayangnya lumba-lumba yang sering dijumpai di teluk ini, pagi itu tidak menampakkan diri.
Jam 10 an kami sudah mendarat di pantai Penyandingan, kecamatan kelumbayan. Warga dengan riang gembira menyambut kedatangan kami, tidak ketinggalan para siswa SMPN Kelumbayan hingga anak-anak PAUD turut juga menyambut kami dengan nyanyian yang diajarkan guru-guru mereka.
Dalam acara inti Bupati mensosialisasikan program Pemda untuk menuntaskan masalah ketertinggalan Kecamatan Kelumbayan dengan memperbaiki infra struktur jalan lintas barat yang hingga saat ini belum bisa dilalui kendaraan roda empat. Selain daripada itu Bupati juga menghimbau agar aparat pekon terutama Kepala Pekon tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan aksi demontrasi. Sebagai contoh beberapa waktu yang lalu Para Kepala Pekon, BHP dan beberapa Kadus mendatangi PEMDA untuk diberikan tunjangan atau insentif, justru sebenarnya tuntutan tersebut sudah terakomodir dalam Alokasi Dana Pekon (ADP), Perda sudah mengatur secara gamblang tentang hal tersebut.
Sejumlah warga mempertanyakan tentang kondisi kelumbayan yang masih memprihatinkan, sungai yang mengalami pendangkalan dan terkikis hingga membahayan keselamatan permukiman penduduk hingga masalah minimnya tenaga kesehatan dan pendidikan, termasuk tunjangan bagi guru daerah terpencil yang tidak merata. Justru ada guru di wilayah Pringsewu yang mendapat tunjangan guru daerah terpencil.
Menanggapi hal tersebut pemda melalui Bupati Bambang Kurniawan berjanji menyelesaikan permasalahan yang mereka keluhkan. Wakil Ketua DPRD Tanggamus H. Misri Jaya Latif, Anggota Salamun dan Rusli Soheh turut menegaskan komitmennya untuk “memerdekakan” kecamatan Kelumbayan.
Usai acara di SMPN kelumbayan kami meneruskan kunjungan ke Kecamatan Cukuh Balak dan dilanjutkan ke Pulau Tabuan. Gelombang teluk semangka yang cukup lumayan menimbulkan goncangan yang membuat kami deg-degan. Alhamdulillah meskipun agak terlambat kami tiba di Pulau Tabuan jam 15.30 wib. Warga Pekon Sawang Balak dan Karang Buah sudah menunggu kedatangan Kami. Di Masjid Hidayatul Muttaqin pekon Sawang Balak pertemuan kami dengan warga digelar.
Pak Baridin Ahyar yang juga PIMDES Partai Golkar Pekon Sawang Balak atas nama warga Pulau Tabuan menyampaikan aspirasi diantaranya masalah air bersih, Kurangnya tenaga pendidik dan kesehatan, ancaman babi dan monyet bagi tanaman pangan mereka juga yang terutama sekali masalah penerangan dan dermaga yang hingga saat ini belum bisa mereka nikmati.
Kapolres Tanggamus yang turut serta dalam rombongan tim kami, menegaskan untuk menyediakan waktu mengajak para pemburu untuk turut melakukan wisata berburu di Pulau Tabuan ini.
Mengenai penerangan Bupati segera mempelajari dan menindaklanjuti adanya proposal yang disampaikan warga yang ditawarkan oleh salah satu pihak swasta yang bergerak dibidang kelistrikan.
Ahirnya kami meninggalkan pulau Tabuan yang megah itu menuju Kota Agung, dan tiba di dermaga sekira Pukul 17.15 wib. Hari yang melelahkan namun sangat berkesan…
0 comments:
Posting Komentar